Physical Layer
Pada umumnya pada
sebuah jaringan komputer yang sederhana sampai yang rumit memiliki layer-layer
atau lapisan didalamnya yang harus dilewati oleh data-data saat terjadinya
proses yang disebut dengan transmisi data. Layer-layer yang ada didalamnya
tersebut disebut juga dengan OSI layer model. Kepanjangan dari OSI yaitu Open
System Interconnection atau istilah teknisnya disebut dengan OSI Reference
Model for Networking. Cara kerja dari OSI ini adalah beawal dari setiap paket
data yang dikirimkan oleh transmitter (server) akan melewati beberapa bagian
dari lapisan milik OSI layer, hingga pada akhirnya paket data yang
ditransmisikan oleh receiver atau penerima, yang dalam hal ini adalah komputer
client atau user. Pada blog ini akan berfokus pada Physical Layer saja.
Pengertian Physical Layer
Physical Layer
merupakan layer terbawah dari OSI yang berhubungan dengan konektisifitas dan
juga perangkat keras atau hardware yang mendukungnya bisa kita sebut bahwa
kalau physical layer ini adalah semua yang ada di daratanyang berhubungan
dengan jaringan komputer seperti kabel dan repeater.
Fungsi dari Physical Layer
Physical Layer
berfungsi untuk mendefinisikan antarmuka (interface) dan mekanisme untuk
meletakkan bit-bit data di atas media jaringan (kabel, radio, atau cahaya).
Selain itu juga pada layer ini mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik,
modulasi, sinkronisasi antar bit, pengaktifan koneksi dan pemutusannya, dan
beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi (seperti halnya kabel
UTP/STP, kabel koaksial, atau kabel fiber-optic).
Proses
Yang Terjadi di Physical Layer
Ada beberapa proses
penting yang dapat dilakukan oleh physical layer dalam proses transmisi paket
data dalam jaringan komputer. Berikut ini adalaah beberapa proses pentingnya:
- Physical layer akan berhubungan
langsung degnan perangkat
keras jaringan komputer; seperti kabel, hub, switch dan
juga LAN card.
- Physical layer membantu melakukan
definisi terhadap media transmisi jaringan.
- Physical layer membantu melakukan
definisi terhadap metode persinyalan yang akan digunakan dalam proses
transmisi.
- Melakukan proses sinkronisasi
terhadap bit data.
- Melakukan pengaplikasian
terhadap topologi
jaringan komputer yang digunakan.
- Mendefinisikan LAN Card. (baca juga: fungsi
LAN card)
- Mendefinisikan arsitektur dari
sebuah jaringan komputer yang akan digunakan.
- Physical layer memilki spesifikasi
berupa voltase, wire, speed, dan juga jumlah pin pada kabel.
- Physical layer mampu untuk
berkomunikasi secara langsung dengan berbagai jenis media transmisi.
- Physical layer dapat menentukan
kebutuhan listrik, proseduran dan juga fungsional dari sebuah jaringan
komputer.
- Dapat melakukan proses penonaktifan
hubungan fisik antar sistem.
- Melakukan proses pemindahan bit
antar device atau alat.
Karena merupakan layer
yang berhubungan dengan bentuk fisik dari beberapa perangkat keras jaringan
komputer, maka keberadaan layer physical ini sangat membantu agar setiap
perangkat keras jaringan komputer bisa bekerja dengan baik, dan mampu melakukan
proses transmisi data dan juga informasi dengan baik.
Media Fisik yang Memanfaatkan
Lapisan Pysical Layer pada OSI Layer
Dalam pelaksanaan OSI
Layer terdapat beberapa media fisik atau perangkat keras (hardware) jaringan
yang memanfaatkan physical layer untuk dapat melakukan proses transmisi data
dalam jaringan. Beberapa media fisik atau perangkat keras yang memanfaatkan
lapisan Physical Layer yaitu
1.
NIC
(Network Interface Card atau disering disebut LAN Card),
berfungsi untuk untuk melakukan proses
penerusan sinyal biner keluar dari komputer, dan meneruskan sinyal tersebut
melalui kabel jaringan.
2.
Kabel,
berfungsi untuk sebagai alat transfer data pada sebuah sistem jaringan
komputer. Kabel mempunyai banyak jenis seperti : Kabel UTP (Unshielded Twisted
Pair) yang merupakan jenis kabel yang banyak digunakan pada jaringan LAN dan
jaringan kabel, kabel coaxial kabel ini memiliki konstruksi yang sama dengan
kabel antenna televisi, Kabel Fiber Optic yang memilki banyak keunggulan yang
jauh lebih unggul dibandingkan jenis kabel lainnya baik itu dari segi kecepatan
transfer, kemudahan instalasi, hingga ketahanan terhadap noise.
3.
Hub,
berfungsi sebagai pemmecah jaringan, banyak digunakan pada jaringan komputer
yang menggunakan jaringan topologi star. Dengan adanya hub, maka dapat dimungkinkan
semua komputer client dan juga user dapat saling berbagi dan juga mengakses
informasi secara bersamaan dari satu buah komputer server saja, sehingga tidak
membutuhkan banyak server dan juga kabel.
4.
Switch,
memilki fungsi dan juga bentuk yang sama seperti hub. Akan tetapi perbedaan
mendasar dari switch adalah bahwa switch dapat melakukan pembatasan dan
penutupan transmisi paket data.
5.
Repeater,
merupakan perangkat keras jaringn komputer yang memiliki fungsi utama untuk
memperpanjang proses transmisi data.
Comments
Post a Comment